Jumat, 27 Mei 2016

TRAGEDI 9 MARET 2013

Malam itu telah menunjukan pukul 19.00 wib. Seluruh anggota beladas sekip (nama republik sekip dulu) baru saja usai menyaksikan pertandingan sriwijaya fc vs persib bandung dijakabaring. Bis yang kami sewa tak menjemput kami,akhirnya setelah berunding sejenak kami memutuskan kembali kerumah dengan berjalan beramai-ramai. Namun baru sampai didepan bank sumsel babel tiba-tiba rombongan dari singa mania bosin,kertapati,bosber,boombastis,dll terlihat didepan kami. Untuk mengantisipasi mereka menyerang,kami pun berhenti dan mengambil apa saja untuk dijadikan senjata sebagai alat perlawanan. Keadaan saat itu sangat menegangkan,untung ada aparat yang berjaga menyadari situasi itu. Lalu kami pengurus masing-masing diberi intruksi dan membubarkan anggotanya.
Setelah itu kami pun melanjutkan perjalanan kami,tapi kali ini saat kami telah berada tepat ditengah ampera,tiba-tiba kami diserang dari arah ilir dan ulu. Tak mau mati sia-sia akhirnya kami memutuskan melakukan perlawanan dengan tangan kosong,melawan kelompok singa mania yang membawa berbagai senjata tajam,dan air keras.
Hampir 1 jam perperangan melawan singa mania,akhirnya mereka sendiri merasa kewalahan mundur. Korban berjatuhan dari kedua pihak. Padahal 2 hari sebelumnya diadakan rapat damai suporter yang disetujui, dan ditengahi oleh jajaran pengurus sfc,kapolda sumsel. Baru sampai dimasjid agung bundaran air mancur lalu datanglah jeki (korlap pasutab) mengatakan sekretariat sriwijaya mania digempur kelompok singa mania.
Setelah mengabarkan berita duka itu jeki pun segera menuju kesana memberi bantuan dengan anggotanya. Sedangkan kami melanjutkan perjalanan kami. Dicinde,ip,veteran kami kembali diserang,bukanitu saja! Kami pun dihujani air keras oleh mereka. Peperangan saat itu tidak berimbang,kami hanya bisa berlari mundur perlahan. Baru setelah merasa airkeras mereka habis,kami menyerang baliknya. Banyak anggota mereka,dan kendaraannya kami dapatkan. Malam itu kami seakan menjadi serigala yang lapar dan haus akan darah,kejam sekali perlakuan kami jika mau dikatakan!
Sampai disekip kami beristirahat sejenak,waktu pun menunjukan pukul 20.45 saat itu. Tiba-tiba kami teringat lagi akan perkataan jeky. Kami mengambil kendaraan kami,berbagai macam senjata kami,dan kira-kira 139 motor bonceng tiga kami menuju sekretariat s-man digor sriwijaya.
Baru sampai dekat gor tiba-tiba kami mendengar jeritan wanita meminta tolong. Tiba-tiba arjun yang merupakan pengurus kami pun berlari menuju keasal suara, di ikuti refo dan tado, lalu kami semua. Ditempat remang-remang kami melihat yang diketahui anggota ladies viking bandung dalam kondisi memprihatinkan dikerubungi 20 anggotasinga mania. Kaget kami datang mereka pun belarian kalangkabut,tanpa aba-aba kami pun mengejar mereka. 6 diantara kami dapatkan dan berakhir sangat tragis.
Ditempat LV ( ladies viking ) itu tadi tado memberikan jaketnya karena melihat baju LV tersebut tersobek-sobek,dan arjun memperkenalkan dirinya dan kami sambil menenangkan wanita itu. Saat arjun mengatakan "KAMI SEKUTU,SAUDARAMU,DAN KAMI AKAN MEMBAWAMU KETEMPAT ROMBONGANMU" lalu wanita itupun mempercayainya. Tapi sayang kaki wanita itu taksanggup berdiri,ia pun merengek agar ia digendong,dan dibawa ketempat aman segera.
Lalu arjun pun menggendong LV  itu,dan memanggil beberapa angels dan anggotanya untuk membawa LV itu kerumah sakit,dan mengawalnya. Setelah itu kami pun melanjutkan perjalanan kami
Sampainya disekretariat s-man kami langsung ikut diserbu oleh singa mania yang dari tadi menyerang anggota s-man dan viking didalamnya. Tiba-tiba mental mereka down saat reza(ejak kudo) maju berjalan merebut air keras dari salah satu anggotanya. Ejak kudo meminum air keras itu dan membuat semua mata singa mania pun terkejut. Menyadari siapa dihadapinya ternyata mereka pun kabur,tak ingin mereka kabur seluruh s-man dan viking pun mengejarnya. Alhasil seorang yang diketahui anggota the jakmania pun tertangkap. Takpuas dengan itu ia pun digantung disebuah pohon besar disaksikan masyrakat hingga aparat yang berada disana,lalu tewas. Masih dalam keadaan panas kami pun melakukan sweaping besar-besaran ketempat dimana yang menjadi pusat kumpul singa mania.
Hingga pagi pukul 08.00 wib kami pun kelelahan dan merasa sangat puas. Lalu kami pulang kerumah masing-masing. Esoknya surat-surat kabar palembang heboh memberitakan kejadian malam itu. Malam tragedi dimana banyak anggota viking,s-man menjadi korban. Damai yang hanya omongan belaka,dan semuanya kami masih ingat sekali! Kami menjadi korban perdamaian dikota keras ini,dimana nyawa manusia sepertinya tidak beharga sedikitpun,ditambah hukum yang lemah.